Kamis, 08 Desember 2011

marasmus


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
           
A.    Pokok bahasan                       : Marasmus
B.    Sub Pokok Bahasan               :
1.    Pengertian Marasmus
2.    Faktor-faktor penyebab Marasmus
3.    gejala klinis dan komplikasi Marasmus
4.    Cara mencegah dan pengobatan Marasmus

C.   Sasaran                                   : Keluarga bpk Ikhsan
D.   Waktu                                      : 50 menit
E.     
F.    Tempat                                    : jln.perempatan no 08 gresik
G.   Hari / tanggal                           : senin, 05 desember 2011
H.   Tujuan penyuluhan                 :
1.    Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat dapat mengetahui tentang marasmus
2.    Tujuan instruksional khusus ( TIK )
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit,diharapkan keluarga bpk ihksan mampu :
1. Memahami pengertian Marasmus
2. Memahami faktor penyebab terjadinya Marasmus.
3. Memahami gejala klinis dan komplikasi Marasmus
4. Memahami hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah Marasmus

I.      KEGIATAN                 :
NO
LANGKAH-LANGKAH
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN SASARAN
1
Pendahuluan
10’
-          Memberi salam
-          Memperkenalkan diri
-          Menjelaskan maksud dan tujuan
-          Memberikan pre test
-          Menjawab salam
-          Menjawab pertanyaan
2
Penyajian
20’
-          Menjelaskan tentang pengertian Marasmus
-          Menjelaskan tentang faktor penyebab Marasmus
-          Menjelaskan gejala klinis dan komplikasi Marasmus
-          Menjelaskan tentang cara mencegah dan pengobatan Marasmus
-          Mendengarkan dengan seksama

3
Evaluasi
15’
-          Tanya jawab
-          Menanyakan kembali
-          Post test
-          Partisipasi aktif
4
Penutup
5’
-          Meminta memberi pesan dan kesan
-          Memberi salam
-          Memberikan pesan dan kesan
-          Menjawab salam

J.    Metode                                    :
1.    Ceramah
2.     Tanya jawab
K.    Media                                      :
1. LCD
2. Laptop
K. Materi                                      : Terlampir
L. Evaluasi                                   :
Pertanyaan
a.    Apakah yang dimaksud dengan Marasmus !
b.    Faktor apa yang mempengaruhi Marasmus !
c.    Bagaimana cara mencegah Marasmus !
Jawaban :
a.    Keluarga bpk Ikhsan mengerti tentang pengertian Marasmus
b.    Keluarga bpk Ikhsan mengetahui faktor apa yang mempengaruhi Marasmus
c.    Keluarga bpk Ikhsan dapat mengetahui tentang cara mencegah Marasmus

Materi
MARASMUS
1.    Pengertian Marasmus
·         Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland, 1998:649).
·         Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein. (Suriadi, 2001:196).
·         Marasmus adalah malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah dengan makanan tidak cukup atau higiene kurang. Sinonim marasmus diterapkan pada pola penyakit klinis yang menekankan satu ayau lebih tanda defisiensi protein dan kalori. (Nelson, 1999:212).
·         Zat gizi adalah zat yang diperoleh dari makanan dan digunakan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pertahanan dan atau perbaikan. Zat gizi dikelompokkan menjadi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. (Arisman, 2004:157).
·         Energi yang diperoleh oleh tubuh bukan hanya diperoleh dari proses katabolisme zat gizi yang tersimpan dalam tubuh, tetapi juga berasal dari energi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi.

2.    Faktor yang menimbulkan serangan Marasmus
Ø  Masukan makanan yang kurang
Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit, pemberian makanan
yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan
akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak; misalnya pemakai-
an secara luas susu kaleng yang terlalu encer.
Ø  Infeksi
Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksienteral misalnya infantil gastroenteritis,
bronkhopneumonia, pielonephritis dan sifilis kongenital.
Ø  Kelainan struktur bawaan
Misalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung,
deformitas palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosis
pilorus, hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.
Ø  Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus
Pada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI kurang kibat reflek mengisap yang kurang kuat.
Ø  Pemberian ASI
Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makan-an tambahan yang cukup.
Ø  Gangguan metabolik
Misalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galac-tosemia, lactose intolerance.
Ø  Tumor hypothalamus
Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain telah disingkirkan.
Ø  Penyapihan
Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang akan menimbulkan marasmus.
Ø  Urbanisasi
Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya marasmus; meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan susu yang terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu; dan bila disertai dengan infeksi berulang, terutama gastro enteritis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus

3.    Gejala Klinis dan Komplikasi Marasmus

ü  Gejala Klinis :
Pertumbuhan berkurang atau terhenti
Konsipasi atau diare
Wajahnya tampak tua
Mata ampak besar dan dalam
Lemak pipi menghilang
Apatis

ü  Komplikasi :
Defisiensi vitamin A
Dermatosis
Kecacingan
Diare kronis
Tuberkolusis

4.    Cara pencegahan dan pengobatan Marasmus
Pencegahan :
v  Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yang paling baik untuk bayi.
v  Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 tahun ke atas.
v  Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan.
v  Pemberian imunisasi.
v  Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu kerap.
v  Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan usaha pencegahan jangka panjang.
v  Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan
Pengobatan :
Tujuan pengobatan pada penderita marasmus adalah pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein serta mencegah kekambuhan. Penderita marasmus tanpa komplikasi dapat berobat jalan asal diberi penyuluhan mengenai pemberian
makanan yang baik; sedangkan penderita yang mengalami komplikasi serta dehidrasi, syok, asidosis dan lain-lain perlu mendapat perawatan di rumah sakit. Penatalaksanaan penderita yang dirawat di RS dibagi dalam beberapa tahap. Tahap awal yaitu 24-48 jam per- tama merupakan masa kritis, yaitu tindakan untuk menyelamat-kan jiwa, antara lain mengkoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan intravena. Cairan yang diberikan ialah larutan Darrow-Glucosa atau Ringer Lactat Dextrose 5%. Cairan diberikan sebanyak 200 ml/kg BB/hari. Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama.
Kemudian 140 ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam berikutnya. Tahap kedua yaitu penyesuaian. Sebagian besar penderita tidak memerlukan koreksi cairan dan elektrolit, sehingga dapat
langsung dimulai dengan penyesuaian terhadap pemberian makanan. Pada hari-hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak 30-60 kalori/kg BB/hari atau rata-rata 50 kalori/kg BB/hari, dengan protein 1-1,5 g/kg BB/hari. Jumlah ini dinaikkan secara berangsur-angsur tiap 1-2 hari sehingga mencapai 150-175 kalori/kg BB/hari dengan protein 3-5 g/kg BB/hari. Waktu yang diperlukan untuk mencapai diet tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kunjungan